Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Monday, 31 October 2016

Cara Memasang Widget Contact Us Floating Melayang di Blogger



Cara Memasang Widget Contact Us Floating berguna utnuk menyediakan layanan chat bagi pengunjung yang ingin melakukan kontak dengan pengelola seboah blog termasuk saya ini. widget contact form sangat berguna bagi yang ingin meminta sebuah artikel atau ingin sekedar bertanya tentang blog tersebut. Nah ini merupakan edisi pertama saya membuat artikel berdasarkan pengalaman saya membuat contact form floating/melayang.


  • Untuk menjaga template anda apabila nanti terjadi kesalahan lakukan backup template anda terlebih dahulu.
  • Buka Blogger.com lalu menuju menu Template blog Anda
  • Salin code di bawah ini dan pastekan diatas </style>

#mbl-contact .ContactForm {    margin: 0px!important;}#mbl-contact .contact-form-button-submit {    max-width: none;    width: 100%;    height: 35px;    border: 0;    background-image: none;    background-color: #FA411E;    cursor: pointer;    font: normal normal 13px Open Sans;    font-style: normal;    font-weight: 400;}.#mbl-contact .contact-form-button-submit:hover {    background-color: #222;    background-image: none;    border: 0;}#mbl-contact #contact {    position: fixed;    bottom: 0;    right: 1%;    background-color: #EEE;    color: #555;    width: 300px;    z-index: 1.0E+15;}#mbl-contact #contact .contact-form-widget {    padding: 30px;    display: none;}#mbl-contact #contact {    position: fixed;    bottom: 0;    right: 1%;    background-color: #EEE;    color: #555;    width: 300px;    z-index: 1.0E+15;}#mbl-contact #contact h2.title {    margin: 0px;    font-weight: 400;    background-color: #FA411E;    color: #FFF;    padding: 8px 15px;    font-size: 16px;    cursor: pointer;    letter-spacing: 3px;    text-align: center;}#mbl-contact #contact h2.title .fa {    position: absolute;    left: 10px;    top: 12px;}#mbl-contact #contact .contact-form-widget {    width: 240px;    padding: 30px;    display: none;}#mbl-contact #contact * {    transition: all 0 ease;    -webkit-transition: all 0 ease;    -moz-transition: all 0 ease;    -o-transition: all 0 ease;}#mbl-contact #contact .contact-form-name,#contact .contact-form-email,#contact .contact-form-email-message {    background-color: #DDD;    color: #111;    border: 0;    padding: 10px 5px;    font: normal normal 13px Open Sans;}#mbl-contact .contact-form-name,.contact-form-email,.contact-form-email-message,.contact-form-widget {    max-width: none;    margin-bottom: 15px;}


  • Dan selanjutnya salin code dibawah ini dan paste di atas </body>


<div id="mbl-contact"><b:section class='contact' id='contact' maxwidgets='1' showaddelement='yes'>    <b:widget id='ContactForm2' locked='true' title='Contact us' type='ContactForm'>      <b:includable id='main'>  <b:if cond='data:title != &quot;&quot;'>    <h2 class='title'><i class='fa fa-paper-plane'/> <data:title/></h2>  </b:if>  <div class='contact-form-widget'>    <div class='form'>      <form name='contact-form'>        <input class='contact-form-name' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-name&quot;' expr:placeholder='data:contactFormNameMsg' name='name' size='30' type='text' value=''/>        <input class='contact-form-email' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-email&quot;' expr:placeholder='data:contactFormEmailMsg' name='email' size='30' type='text' value=''/>        <textarea class='contact-form-email-message' cols='25' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-email-message&quot;' expr:placeholder='data:contactFormMessageMsg' name='email-message' rows='5'/>        <input class='contact-form-button contact-form-button-submit' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-submit&quot;' expr:value='data:contactFormSendMsg' type='button'/>        <div style='text-align: center; max-width: 222px; width: 100%'>          <p class='contact-form-error-message' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-error-message&quot;'/>          <p class='contact-form-success-message' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_contact-form-success-message&quot;'/>        </div>      </form>    </div>  </div></b:includable>    </b:widget>  </b:section></div><script type='text/javascript'> //<![CDATA[$( "#contact h2.title" ).click(function() {$( "#contact .contact-form-widget" ).toggle("fast");});   //]]></script> 

Sekian itulah sedikit pengalaman saya tentang  Cara Memasang Widget Contact Us Floating Melayang di Blogger.

Referensi Code :http://www.mybloggerlab.com/2014/10/how-to-add-floating-contact-us-widget.html

Ketentuan Umum Untuk Memilih Pandangan Dalam Gambar Teknik

Selamat berjumpa kembali di Machinedo Blog kali ini saya akan membakikan tips dalam menggambar proyeksi ortogonal. Nah agar kita dapat membuat pandangan gambar yang baik yaitu pandangan yang tidak berlebihan atau kurang, maka berikut ini diberikan beberapa ketentuan umum untuk memilih pandangan.

  1. Jangan menggambar pandangan lebih dari yang diperlukan untuk melukis benda.
  2. Pilihlah pandangan yang sekiranya dapat memperlihatkan bentuk benda yang paling baik.
  3. Utamakanlah pandangan dengan garis yang tidak kelihatan yang paling sedikit.
  4. Pandangan sebelah kanan lebih utama dari pandangan sebelah kiri, kecuali kalau pandangan kiri memberi keterangan yang lebih banyak.
  5. Pandangan atas lebih utama dari pandangan bawah, kecuali kalau pandangan bawah memberi keterangan yang lebih banyak.
  6. Pilihlah pandangan yang sekiranya dapat mengisi ruang gambar sebaik-baiknya.
Begitulah sedikit ilmu yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat.

Referensi : 
  • Buku Ajar Gambar Teknik UNNES Oleh Drs.Muhammad Khumaedi, M.Pd

Friday, 7 October 2016

Pengertian Pompa

Pengertian PompaSecara sederhana sebuah pompa dapat didefenisikan sebagai sebuah mesin yang dioperasikan untuk menghasilkan kerja mekanis yang selanjutnya digunakan untuk memindahkan fluida cair melalui suatu sistem perpipaan sekaligus meningkatkan tekanan dari fluida cair tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sebuah pompa memiliki tujuan sebagai berikut :
Pertama, untuk memindahkan fluida cair dari satu tempat ke tempat yang lain yang kita bisa dapati dalam proses pemindahan air dari reservoir bawah ke tangki penyimpanan atas yang antara lain terdapat pada rumah, gedung dan lainnya.
Kedua, untuk mensirkulasi fluida cair di sekitar sistem, seperti water pump untuk mensirkulasi air pendingin atau oil pump untuk mensirkulasi minyak pelumas pada engine.
Pada umumnya mekanisme pada pompa berupa reciprocating atau rotary yang membutuhkan energi dalam menghasilkan usaha mekanisnya untuk menggerakkan fluida. Oleh karena itu, pompa beroperasi bersamaan dengan mekanisme penggerak sebagai tenaga gerak pompa. Mekanisme penggerak pompa dapat berupa namun tidak terbatas pada mekanisme manual (tuas), motor listrik, atau motor bakar. Komponen Utama Sistem Pemompaan Suatu sistem pemompaan cukup kompleks terdiri atas beberapa komponen utama dan komponen pendukung selain pompa itu sendiri untuk menjamin proses aliran fluida, pengaturan tekanan, pengaturan debit aliran, monitoring dan troubleshooting dapat dilakukan dengan lebih lancar dan lebih mudah.
Komponen utama sistem pemompaan adalah :
  • Pompa
  • Penggerak pompa, berupa : motor listrik atau mesin diesel
  • Pemipaan
  • Valve
Peralatan pengguna akhir dengan persyaratan tertentu (misalnya tekanan, kecepatan aliran atau debit) yang menetukan komponen dan susunan sistem pemompaan. Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik.Selain komponen - komponen tersebut, suatu sistem pemompaan juga dilengkapi beberapa komponen pendukung antara lain sebagai berikut :
  • Pressure gauge
  • Regulator
  • Pressure switch
  • Protection switch
  • Filter
Referensi :
  1. Pump Characteristic and Application, 2nd ed. Michael W. Volk, P.E
  2. Avallone, Eugenen A., & Baumeister, TheodoreMark's Standard hanbook for Mechanical Engineers, Mc Graw Hill , New York, 1999
  3. Karassik, I. J., Krutzsch, W. C., Fraser, W. H., and Messina, J. P. ,  Pump Handbook, Third Edition, McGraw-Hill, New York, 2000.
  4. www.wikipedia.com
  5. Pedoman Efesiensi Energi untuk Industri - www.energyefficiencyasia.org
  6. Sumber Artikel : Teknik Mesin Blog

Friday, 30 September 2016

Macam-Macam Teknik Pembubutan

Pada proses pembubutan ada beberapa macam teknik yang dapat diterapkan. Masing-masing teknik tersebut memiliki tujuan/maksud tersendiri. Selain itu, perbedaan teknik pembubutan juga memengaruhi geometri hasil pengerjaan. Berikut macam-macam teknologi pembubutan.
  • Pembubutan Silindris
    Pembubutan silindris merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode pembubutan ini digunakan untuk membuat bentuk dengan diameter seragam (seperti poros lurus).
Gambar 1. Pembubutan Silindris, 1. Benda Kerja, 2. Pahat Bubut.


  • Pembubutan Muka (Facing)
    Pembubutan muka merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan muka digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi panjang benda kerja. Ketika melakukan pembubutan kasar (roughing) gerakan pahat dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing gerakan pahat dari dalam ke luar lebih cocok diterapkan.

Gambar 2. Pembubutan Muka.

  • Cutting offCutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada proses cutting off, pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang miring menuju sumbu benda kerja. Oleh karena itu pahat bubut ini memiliki sudut kurang dari 90°. Dengan bentuk ujung potong yang miring, akan diperoleh permukaan pemotongan tanpa sisa (permukaan yang rata) pada ujung benda kerja.


Gambar 3. Cutting off.


  • RecessingRecessing merupakan penyayatan pada benda kerja yang bertujuan untuk membentuk sebuah alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar dengan sumbu benda kerja (sudut pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off. Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk atau sudut pahat saja. Recessing biasanya digunakan untuk membuat alur pemisah antara bentuk pembubutan silindris dan ulir.
Gambar 4. Recessing.


  • PartingParting merupakan pembubutan di mana pahat bubut bergerak sejajar maupun tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan namanya, parting digunakan untuk memotong/memisahkan benda kerja. Beberapa juga mengenalparting sama dengan cutting off.

  • BitingBiting merupakan pembubutan ujung atau muka, di mana arah pemakanan ujung pahat sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan untuk membuat alur atau lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.

Gambar 5. Biting.


  • Pembubutan Bentuk (Form Turning)Pada pembubutan bentuk, ujung potong pahat bubut berukuran besar membentuk kontur pada benda kerja. Teknologi pembubutan bentuk seperti recessing namun perbedaannya terdapat pada bentuk pahat yang unik pada pembubutan bentuk. Bentuk pahat yang unik ini dapat disebut dengan istilah pahat bubut bentuk.
Gambar 6. Pembubutan Bentuk.



  • Pembubutan TirusPembubutan tirus merupakan penyayatan silindris yang menghasilkan perbedaan diameter secara konstan. Metode pembubutan tirus digunakan untuk membuat poros tirus/konis.

Gambar 7. Pembubutan Tirus.


  • Pembubutan CopyPembubutan copy merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk benda kerja sesuai dengan geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut ditransmisikan dengan eretan melintang dan eretan memanjang.

  • Pembubutan UlirPembubutan ulir merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk ulir. Pembubutan ulir terdiri dari pembubutan ulir luar dan ulir dalam. Pembubutan ulir tergolong dalam pembubutan silindris di mana pemakanannya sama dengan pola kisar ulir dari ulir yang akan dibuat.



Gambar 8. Pembubutan Ulir.


  • ChamferingChamfering merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.

Gambar 9. Chamfering.


  • BoringBoring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan pembubutan silindris. Namun perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian dalam benda kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
Gambar 10. Boring.



  • Pengeboran (Drilling)
    Pengeboran dapat juga dilakukan pada mesin bubut. Kebalikan dengan pengeboran pada mesin bor, pengeboran dengan mesin bubut menggunakan mata bor yang tidak berputar (yang berputar benda kerjanya).



Gambar 11. Pengeboran.


  • Reaming
    Reaming mirip dengan drilling. Reaming bertujuan untuk memperbesar diameter lubang hasil pengeboran. Selain itu reaming juga digunakan untuk memperhalus permukaan lubang. Proses reaming merupakan proses lanjutan dari drilling(meskipun tidak wajib dilakukan proses reaming).
  • Knurling
    Knurling atau kadang disebut mengkartel sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan. Knurling merupakan proses pembentukan logam yang digunakan untuk membuat pola arsiran yang bersilangan pada permukaan benda kerja.



Gambar 12. Knurling.


Referensi : Teknik Mesin Manufaktur

Cara Membubut Tirus Dengan Memiringkan Eretan Atas


Misalkan berikut gambar benda yang ingin dibuat:
Gambar 1. Benda yang Ingin Dibuat.

Langkah pembubutan:
  • Siapkan dan atur mesin bubut serta perlengkapannya.
  • Pasang benda kerja pada cekam.
  • Bor muka benda kerja dengan bor center.
  • Facing muka benda kerja yang telah dibor tersebut.
  • Balik benda kerja, facing muka yang belum ter-facingFacing hingga mencapai panjang yang diinginkan atau sesuai gambar kerja (facing hingga panjang l).
  • Bor pada muka benda kerja yang telah di-facing tersebut dengan bor center.
  • Kondisikan proses pembubutan benda kerja dengan dua center.
  • Atur kemiringan eretan atas sesuai sudut yang diinginkan. Bila besar sudut belum diketahui, cari besar sudut tersebut dengan persamaan berikut:
Gambar 2. Penamaan Dimensi pada Tirus.

Gambar 3. Persamaan untuk Mencari Sudut α.
Gambar 4. Kemiringan pada Eretan Atas.

Bubut atau sayat benda kerja hingga mencapai diameter D. Gerak penyayatan pahat tersebut harus menggunakan eretan atas (karena eretan atas sudah diatur miring, bila menggunakan eretan memanjang atau eretan melintang hasil pembubutan akan lurus). Diameter D atau diameter yang besar digunakan sebagai pedoman pengukuran karena ujungnya berbentuk sudut lancip. Ujung yang lancip akan lebih mudah diukur dengan jangka sorong (diameterd atau diameter kecil sulit diukur dengan jangka sorong karena ujungnya berbentuk sudut tumpul atau lebih besar dari 90°).


Terimakasih.

Thursday, 29 September 2016

Perawatan Alat Ukur Presisi

Mikrometer
Hasil gambar untuk mikrometer

Hindarkan dari benturan keras atau jatuh
Jangan memaju mundurkan poros ukur dengan memutar sengkang atau landasan ukur.

Pemeliharaanya :

  1. Bersihkan debu atau kotoran pada poros ukur dan bagian-bagian lainnya sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus.
  2. Lumasi dengan minyak pelumas bagian poros ukur dan bagian lainnya.
  3. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung, kelembapan tinggi dan debu dan kotoran.



Mistar Sorong
Hasil gambar untuk caliper
Pemeliharaanya :

  1. Hindarkan dari benturan keras atau jatuh.
  2. Ujung-ujung rahang ukur maupun sisi-sisi ukur harus. dipelihara atau dijaga jangan sampai cacat.
  3. Bersihkan debu atau kotoran sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus.
  4. Lumasi permukaan peluncur dan bagian lainnya dengan sedikit minyak pelumas sesudah pemakaiannya.
  5. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung, kelembapan tinggi, debu atau kotoran.
Pengukur Sudut
          Hasil gambar untuk pengukur sudut

Pemeliharaannya :

  1. Lumasi bagian engsel dan bagian-bagian yang bergesekan.
  2. Hindarkan benturan yang dapat merusak sisi-sisi ukurnya.


Dial Indikator
Hasil gambar untuk dial indicator

Pemeliharaannya :

  1. Dial indicator jangan sampai jatuh atau terkena benturan keras.
  2. Bersihkan debu atau kotoran dari poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian.
  3. Jangan melumasi poros peraba dengan minyak agar debu tidak melekat.
  4. Cara menaikkan dan menurunkan poros peraba haruslah hati-hati, jangan menimbulkan sentakan mekanisme didalamnya.
  5. Penyimpanan dial indicator secara baik harus bebas dari sinar matahari secara langsung, kelembapan tinggi, dan debu atau kotoran.


Mal Radius, Mal Ulir, dan Mal Sudut Bor

Pemeliharaanya :

Pemeliharaan yang utama untuk mal-mal ialah menjaganya dari karat dan rusaknya bidang periksanya.

Profile Projector

Pemeliharaanya :

a. Batang Ulir
Batang ulir sebagai elevator untuk mengatur focus dilapisi (cukup tipis saja) dengan gemuk atau vat secara berkala.

b. Membersihkan Lensa
            1. Bahan lensa lunak
            2. Gunakan kapas/kain katun
            3. Basahi kapas/kain katon dengan alkohol

c. Cermin Pemantul
            1. Cegahlah dari kotoran, debu,
            2. Hilangkan kotoran dengan hembusan udara
            3. jangan digosok


d. Tempat benda kerja
            1. bersihkan dengan kain katun halus

e. Layar proyeksi
            1. Gunakan kain katun halus untuk membersihkan
            2. Basahi kain katon dengan deterjent dan air
            3. Gosoklah hati-hati
            4. Keringkan dengan kain katun halus
            5. Jangan menggunakan ether, thinner

Blok Ukur


Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran yang dikehendaki, letakkan di atas lap yang bersih dan tutup kembali kotak penyimpanannya.

Pemeliharaanya :

  1. Bersihkan vaselin yang menutupi dengan wash bensin
  2. Keringkan dengan kain katun/tissue.
  3. Letakkan blok ukur yang telah bersih dengan muka ukur terletak disamping.
  4. Muka ukur jangan sampai tersentuh,pegang sisi lain, karena keringat kita mengandung asam dapat merusak muka ukur.
  5. Susun blok ukur secara berurutan sehingga dicapai ukuran yang dikehendaki.
  6. Hindari gesekan berlebihan antara blok ukur dengan benda kerja.
  7. Setiap selesai digunakan blok ukur selalu dibersihkan kemudian diberi vaseline.
  8. Jika blok ukur banyak yang berkarat atau banyak goresan harus digosok kembali.
  9. Hindarkan pemakain blok ukur sebagai ganjal bagi benda ukur atau alat ukur lain.